Layanan Digital

Inisiator inovasi MELATI (Melayani Sepenuh Hati) di poliklinik melati , Emy Suyanti mengatakan, RSUD Dokter Soedarso hingga saat ini terus berupaya menciptakan inovasi untuk memudahkan akses layanan di poliklinik melati sebagai upaya layanan program HIV di RSUD. dr. Soedarso Pontianak dalam mencapai komitmen indonesia untuk melalukan percepatan 95-95- 95 artinya mencapai target indikator 95% estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) diketahui status HIV-nya, 95% ODHIV diobati dan 95% ODHIV yang diobati mengalami supresi virus (Peraturan Menteri Kesehatan nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual ), sesuai SDGs Tahun 2027, Salah satunya dengan menyediakan layanan KONSULTASI: Seorang pasien ODHIV tengah pengantaran / pengiriman obat ARV digital.

“Jadi, masyarakat dapat memanfaatkan layanan cukup melalui chat WA tanpa harus datang ke poli melati. Ini untuk mendapatkan beberapa layanan seperti konsultasi, Pretest Konseling HIV,”

Kebaruan dari Ide utama dari program ini adalah turun langsung ke ODHIV untuk memberikan akses pelayanan dengan sepenuh hati, yang terjangkau, berkualitas, dan rentan terhadap putus obat.

Selama ini, program perawatan dan pengobatan masih menunggu ODHIV datang ke poli melati, melalui Inovasi MELATI, petugas melakukan pengantaran/ pengiriman obat antiretroviral secara langsung di sekitar kota Pontianak, ataupun melakukan pengiriman obat antiretroviral dalam dan luar negeri jasa pengiriman paket COD. Secara khusus pendekatan inovasi MELATI lebih menitikberatkan pada kontrol dan minum obat secara teratur. Mengingat masalah yang dihadapi dengan mewawancarai ODHIV yang datang ke poliklinik melati, dilakukan wawancara terhadap 10 orang, terdiri 5 pria dan 5 wanita dengan rentang usia 24 – 44 tahun. Menurut informasi mereka, kadang merasa bosan minum ARV.

Bagaimana cara pelaksanaannya: Diawali dengan mensosialisasikan nomor telp/WA layanan poliklinik melati 0895 3695 08013 kepada ODHIV dan kelompok dampingan sebaya (KDS),

1. Keluarga atau ODHIV mengirim chat WA untuk konsultasi program pengobatan antiretroviral / ARV yang telah diterimanya, dan kecocokan terhadap respon tubuh dan ingin keberlanjutan dari program pengobatan tersebut.

2. Selanjutnya petugas menghubungi via telp WA melakukan assemen dan mendaftarkan ODHIV di SIMRS rawat jalan untuk di proses pengambilan obat di depo obat program.

3. Jika ODHIV tersebut di wilayah sekitar kota Pontianak, maka setelah jam kerja petugas melakukan pengantaran (sesuai kesepakatan) kealamat ODHIV.

4. Jika ODHIV berada di dalam / luar negeri, petugas melalui telp WA memastikan alamat ODHIV dan kurir jasa pengiriman COD, setelah selesai jam kerja di rumah sakit, petugas menuju ke jasa pengiriman paket obat, setelah itu mengirimkan foto bukti pengiriman ke ODHIV, setelah paket diterima maka ODHIV akan mengirimkan bukti foto bahwa obat telah diterima dengan baik.

5. Selanjutnya petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.

Sebagai tindaklanjut dari kegiatan Inovasi MELATI, maka Secara periodik petugas akan menghubungi ODHIV kembali sebagai salah monitoring dan evaluasi program perawatan dan pengobatan, dengan kegiatan Focus Grup Diskusi bersama kelompok dampingan sebaya, berbagi pengalaman selama masa pengobatan di rumah dengan suasana yang santai, nyaman.

Inovasi MELATI terbukti telah mempunyai dampak yang positif dengan meningkatkan capaian program pengobatan ODHIV RSUD. dr. Soedarso Pontianak dari tahun 2019: 81%, tahun 2020: 112 %, tahun 2021: 110%, sehingga mutu pelayanan rumah sakit menjadi lebih baik, meningkatkan partisipasi keluarga dalam perawatan ODHIV. (Dar)

WhatsApp
Scan the code
Hallo
Ada yang bisa kami bantu?